Kapan
Nomor Punggung pemain sepak bola mulai digunakan pada jersey mereka? Keputusan pro dan kontra mewarnai langkah penetapan peraturan Nomor Punggung pada jersey pemain, sempat dianggap penggunann Nomor Punggung pada jersey sepakbola bisa merusak warna kostum.
Tujuan penggunaan
Nomor Punggung adalah untuk memudahkan wasit untuk mengontrol pertandingan karena harus memberi kartu atau peringatan terkait pelanggaran yang diperbuat pemain. Untuk penonton sepakbola itu sendiri penerapan Nomor Punggung pada pemain akan lebih mudah untuk mengidentifikasi pemain yang bersangkutan sehingga lebih mudah dalam mengikuti jalannya pertandingan.
Seorang pemain sepakbola dengan memakai
Nomor Punggung yang tetap, perjalanan karirnya akan diikuti dengan mudah baik itu untuk dicatat dalam history record, statistik ataupun oleh para pecinta sepakbola. Kalau bicara Nomor Punggung pada sebuah tim sepakbola, yang paling pertama kita lihat adalah Nomor Punggung 10, karena
Nomor Punggung 10 dianggap nomor yang paling signifikan dan nomor yang paling mempunyai peran untuk sebuah tim, nomor 10 biasanya digunakan oleh seorang striker atau play maker.
Secara umum penggunaan
Nomor Punggung adalah sebagai berikut, para penjaga gawang memakai nomor punggung 1. Kesepakatan tak tertulis ini nyaris diterima secara universal. Bek atau pemain belakang mengunakan nomor 2 dan 6. Para gelandang kebanyakan memakai nomor 4, 6, 7, 8, 10, serta 11 (nomor 11 dan 7 secara tipikal digunakan para pemain sayap kiri dan kanan). Sementara para striker suka menggunakan nomor 9 dan 10, dan kadang walau kurang populer nomor 7, 8, serta 11.
Namun sejak 1954 para pesepakbola resmi menggunakan
Nomor Punggung pada jersey mereka, saat berlangsungnya Piala Dunia. Bahkan tak jarang pada saat ini Nomor Punggung pada jersey dijadikan nomor keramat. Tak berhenti sampai disitu perkembangan dengan nama pemain ataupun sponsor dan lambang lainnya pada jersey pun terus berkembang hingga berlangsungnya pesta sepakbola antar negara Eropa 2012.
